Banyak Terowongan Menuju Rio
Seorang teman yang menjanjikan akan mengantar ke favela tiba-tiba tak bisa dihubungi. Padahal, 30 menit sebelum sampai di bagian mulut Rocinha, kami masih bisa berhalo-halo dengan ponsel. Pas, sampai di Pasar Rocinha yang menjadi gerbang masuk ke favela terbesar di dunia itu, tiba-tiba telepon selulernya tak bisa dihubungi.
Teman Brasil saya, betapa kecewa. Raut wajahnya masam. Berkali-kali dia pencet telepon selulernya, tapi sama saja. Tidak ada jawaban dari seberang sana. Nada heran pun keluar dari mulutnya. "Kenapa jadi mati," tanyanya kepada diri sendiri.
Seorang teman yang menjanjikan akan mengantar ke favela tiba-tiba tak bisa dihubungi. Padahal, 30 menit sebelum sampai di bagian mulut Rocinha, kami masih bisa berhalo-halo dengan ponsel. Pas, sampai di Pasar Rocinha yang menjadi gerbang masuk ke favela terbesar di dunia itu, tiba-tiba telepon selulernya tak bisa dihubungi.
Teman Brasil saya, betapa kecewa. Raut wajahnya masam. Berkali-kali dia pencet telepon selulernya, tapi sama saja. Tidak ad
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini