Pendekar Kehilangan Jurus
Qaris Tajudin
WARTAWAN TEMPO
Dosa terbesar Dunga bukanlah gagal membawa Piala Dunia ke Brasil. Sebuah tim besar, berpengalaman, dan memiliki pemain bintang bisa saja kalah oleh sebab apa pun. Kekalahan--seperti juga kemenangan--adalah hal yang alami. Bukan dosa.
Dosa terbesar Dunga adalah memilih jalan yang salah untuk kalah. Dunga meninggalkan akar sepak bola Brasil dan mencoba gaya Eropa. Sepak bola indah (jogo bonito), yang mengandalkan skill ind
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini