Padangpanjang, Kota Sastrawan yang Masih Menawan
Setelah membaca novel lawas Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karangan Hamka, saya terobsesi ingin menonton pacuan kuda di Gelanggang Bancah Laweh, Padangpanjang, Sumatera Barat, salah satu latar novel percintaan yang romantis nan tragis itu.
Saat ada kabar pacuan kuda di sana pada pertengahan April lalu, tanpa buang waktu, saya meluncur ke Padangpanjang, sekitar 80 kilometer dari Padang, tempat saya bermukim. Namun, saya datang terlalu pagi karen
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini