maaf email atau password anda salah


Modi Resmikan Kuil di Atas Reruntuhan Masjid

Perdana Menteri India Narendra Modi kemarin meresmikan pembangunan kuil Hindu di kota utara Ayodhya, di tempat sebuah masjid dihancurkan hampir tiga dekade lalu yang memicu kerusuhan mematikan di seluruh negeri.

Banyak umat Hindu percaya bahwa dewa-raja Ram lahir tepat di tempat masjid itu dibangun pada abad ke-16 oleh penguasa muslim Mughal. Pada 1992, masjid itu dihancurkan oleh massa umat Hindu sehingga memicu kerusuhan yang menewaskan sekitar 2.000 orang, kebanyakan muslim.

 

arsip tempo : 173077718810.

Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri upacara peletakan fondasi sebuah kuil Hindu di Ayodhya, 5 Agustus 2020. India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS. tempo : 173077718810.

AYODHYA — Perdana Menteri India Narendra Modi kemarin meresmikan pembangunan kuil Hindu di kota utara Ayodhya, di tempat sebuah masjid dihancurkan hampir tiga dekade lalu yang memicu kerusuhan mematikan di seluruh negeri.

"Seluruh negara senang. Penantian berabad-abad berakhir," kata Modi dalam sebuah pidato, setelah melepas masker putih yang dia kenakan sebagai pencegahan penularan Covid-19.

Banyak umat Hindu percaya bahwa dewa-raja Ram la

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan