DILI - Koalisi enam partai di Timor Leste sepakat membentuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Xanana Gusmao. Kesepakatan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Francisco Guterres Lu Olo lewat sebuah surat. "Koalisi ini harus menawarkan dirinya sebagai alternatif untuk mengakhiri kebuntuan politik sebagaimana tujuannya," ujar Antonio da Conceicao, juru bicara koalisi, kepada wartawan, kemarin.
Xanana, 73 tahun, presiden pertama Timor Leste dan mantan perdana menteri, pada Februari lalu mengumumkan telah membentuk koalisi baru di parlemen. Koalisi tersebut mengendalikan 34 dari 65 kursi parlemen. Xanana mengatakan ia akan bersiap untuk membentuk pemerintahan baru.
Negara kecil Asia Tenggara itu menghadapi babak baru ketidakstabilan politik sejak jatuhnya koalisi yang mendukung Perdana Menteri Taur Matan Ruak. Perdana menteri ini mengundurkan diri bulan lalu, setelah gagal meloloskan anggaran negara pada 2020.
Keretakan koalisi ditandai oleh mundurnya partai terbesar, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT). Xanana, yang memimpin CNRT, memerintahkan kadernya mengambil sikap abstain pada saat pengambilan suara. Kebuntuan politik dan ketegangan meningkat setelah Guterres, yang merupakan anggota partai oposisi Fretilin, menolak beberapa menteri yang diusulkan oleh Xanana. Da Conceicao mengatakan keputusan untuk mengusulkan Xanana, yang memegang jabatan dari 2007 hingga 2015, saat ini bergantung pada Guterres. REUTERS | AL JAZEERA | SUKMA LOPPIES