Setengah Panggung Putu Wijaya
Dia masuk diam-diam ke pinggir panggung yang temaram. Sepasang tangan mendorong tubuhnya yang duduk anteng di kursi roda. Lelaki itu berpenampilan nyentrik dan berkacamata gelap. Rambutnya berantakan, semua berwarna putih seperti kumis dan jenggotnya.
Awalnya ketika berkata-kata, lafalnya tidak begitu jelas tertangkap. Namun yang menggetarkan adalah ketika ia berkata tegas walau parau. "Saya mau manusia, bukan daging manusia," katanya kepada sepas
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini