OBITUARI
Rendra, Pahlawan Kebudayaan Itu
Oleh Radhar Panca Dahana
Takbir itu bertalu, memalu sekujur tubuh, hati, dan jiwa. Puluhan orang di seputar liang kuburan itu, dan ribuan yang mengepung di sekelilingnya, berebut menjeritkan asma Allah dan doa untuk bersama dilahatkan, menyatu dengan jasad lelaki 73 tahun 7 bulan itu, W.S. Rendra.
Kaki yang goyah, badan yang terguncang karena gelombang besar sholawat, sementara di sisi, sesepuh Rosihan Anwar serta Moerdiono, yang hanya dapat duduk
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini