Tak Sebatas Laki-laki dan Perempuan
Kasus pengusiran mahasiswa dari kegiatan ospek di Universitas Hasanuddin, Makassar, karena mengaku sebagai gender netral menunjukkan masih rendahnya pemahaman soal gender. Jessica Kean dan Rillark Bolton, pengajar dan mahasiswa doktoral studi gender dan budaya di University of Sydney, menulis tentang identitas gender nonbiner.
Sejak kecil, kita diajari bahwa ada anak laki-laki dan ada anak perempuan. Dalam beberapa masyarakat yang progresif, jika beruntung, kita juga akan diajari bahwa terkadang “laki-laki” menjadi perempuan dan “perempuan” menjadi laki-laki.
Tapi apakah pilihannya hanya dua itu? Orang-orang yang memiliki identitas gender nonbiner akan berkata “tidak”.
Mereka yang menganggap dirinya sebagai nonbiner (atau terkadang
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini