Kritik untuk Rubrik Bahasa
Tempo makin menahun tampaknya makin besar keinginannya "menjejali" pembacanya dengan pengetahuan-pengetahuan yang berpijak pada kecerdasan, fakta, dan sejarah. Contohnya, hadir rubrik Bahasa. Memijaki rubrik Bahasa itu, acap kali pembaca dibuat keder. Kedernya bukan karena tulisan itu asal-asalan, melainkan karena harus membongkar kembali diksi yang sudah mendarah daging dalam asumsi dialek.
Jadi, dalam dialek sehari-hari, salah kaprah atau salah ma
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini