Kenapa Harus Menutup Rumah Ibadah?
Belajar untuk bisa menghargai perbedaan ternyata bukan hal yang mudah. Penutupan rumah ibadah yang marak terjadi akhir-akhir ini adalah contoh konkretnya. Saat kebenaran hanya diyakini milik sekelompok orang, saat itu juga empati tidak bersemayam di hati. Cara dan prosesi dalam memuji kebesaran Sang Khalik pun sepertinya harus selalu seragam. Jika ada yang berbeda sedikit, cap sesat dan kafir adalah hak absolut si pemegang kebenaran tadi. Wibawa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini