Demokrat dan Politik Konvensi
Emrus,
DOSEN KOMUNIKASI POLITIK UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat (Demokrat) meraih kemenangan gemilang. Partai ini tidak hanya menjadi pemenang pemilihan legislatif, tapi sekaligus juga penguasa dengan mengukuhkan SBY menjadi presiden periode kedua. Kesuksesan politik tidak lepas dari janji politik membius rakyat bahwa Demokrat siap membersihkan Indonesia dari praktek korupsi dengan mengusung slogan iklan politik "katakan tidak kepada korupsi".
Namun, kenyataannya, terjadi sebaliknya. Sejumlah pengurus inti Demokrat tidak luput dari sindikasi politik koruptif. Dari lima elite utama partai sebagai pendekar antikorupsi pada iklan politik itu, sampai saat ini yang bersih dari korupsi tinggal satu orang. Yang lainnya, dua sudah terpidana, satu tersangka, dan satu lagi pernah disebut oleh saksi di pengadilan memiliki peran dalam dugaan tindakan korupsi. Selain itu, sudah puluhan kader Demokrat di eksekutif dan legislatif masih "menari-nari" di pusaran korupsi.
Emrus,
DOSEN KOMUNIKASI POLITIK UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat (Demokrat) meraih kemenangan gemilang. Partai ini tidak hanya menjadi pemenang pemilihan legislatif, tapi sekaligus juga penguasa dengan mengukuhkan SBY menjadi presiden periode kedua. Kesuksesan politik tidak lepas dari janji politik membius rakyat bahwa Demokrat siap membersihkan Indonesia dari praktek korupsi dengan mengusung slogan iklan politik "katak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini