Pelajaran dari Asia Timur
Joseph E. Stiglitz,
PERAIH HADIAH NOBEL EKONOMI, GURU BESAR PADA COLUMBIA UNIVERSITY
PADA 1-3 Juni lalu, Jepang menjadi tuan rumah sidang kelima Tokyo International Cooperation on African Development (TICAD). Pertemuan ini menunjukkan bahwa sementara bagian dunia lainnya terobsesi oleh krisis ekonomi yang dialami Eropa, kelumpuhan politik di Amerika, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina dan negara-negara emerging market lainnya, masih ada satu kawasan-Afrika Sub-Sahara-di mana kemiskinan hampir merata.
Sejak 1990 sampai 2010, jumlah rakyat yang hidup dalam kemiskinan (US$ 1,25 per hari) di seantero Afrika Sub-Sahara naik dari (kurang dari) 300 juta menjadi hampir 425 juta, sementara jumlah mereka yang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari naik dari sekitar 390 juta menjadi hampir 600 juta. Sementara itu, proporsi mereka yang hidup dalam kemiskinan menurun dari 57 persen menjadi 49 persen dalam jangka waktu tersebut.
Joseph E. Stiglitz,
PERAIH HADIAH NOBEL EKONOMI, GURU BESAR PADA COLUMBIA UNIVERSITY
PADA 1-3 Juni lalu, Jepang menjadi tuan rumah sidang kelima Tokyo International Cooperation on African Development (TICAD). Pertemuan ini menunjukkan bahwa sementara bagian dunia lainnya terobsesi oleh krisis ekonomi yang dialami Eropa, kelumpuhan politik di Amerika, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina dan negara-negara emerging market lainnya, masih ada s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini