WEST BROMWICH – Liga Primer Inggris terancam ditunda lagi. Musababnya, berdasarkan tes massal teranyar yang digelar otoritas kompetisi, ditemukan 18 kasus baru di lingkup 20 klub peserta Liga Primer.
Temuan itu menjadi yang terbanyak dalam 17 tes massal sejak Liga Primer pada musim ini dimulai. Empat kasus baru Covid-19 ditemukan di skuad Manchester City. Mereka adalah bek Kyle Walker, penyerang Gabriel Jesus, serta dua anggota staf klub.
Walhasil, City memutuskan menutup sementara tempat latihan klub sembari menunggu tes lanjutan terhadap semua pemain, pelatih, dan staf. Harapannya, City bisa menghentikan risiko jangkitan Covid-19 di lingkungan klub.
Otoritas Liga Primer memutuskan menunda sementara laga City melawan Everton di Stadion Goodison Park, Senin lalu. Ini kedua kalinya Liga Primer menunda pertandingan.
Sebelumnya, pengurus kompetisi sempat menunda laga Aston Villa melawan Newcastle United pada awal bulan lalu. Ketika itu, ditemukan sejumlah kasus positif Covid-19 di skuad Newcastle.
Selain di City, jumlah kasus Covid-19 yang cukup signifikan terdapat di klub Sheffield United, Fulham, dan Southampton. Karena itu, sejumlah media Inggris memunculkan isu penundaan seluruh jadwal Liga Primer. Setidaknya kompetisi akan terhenti selama dua pekan.
Kabarnya, pemerintah Inggris sudah berkomunikasi dengan operator serta klub peserta Liga Primer terkait dengan kemungkinan penundaan ini. Terlebih di Inggris ditemukan jenis baru Covid-19 yang penularannya 70 persen lebih cepat.
Namun, sejauh ini, klub Liga Primer terbelah soal kemungkinan penundaan kompetisi. Manajer West Bromwich Albion, Sam Allardyce, berada di kubu pendukung penundaan. Menurut pelatih berusia 66 tahun itu, kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Liga Primer tak boleh disepelekan.
Allardyce sangat khawatir akan jenis baru Covid-19 yang berasal dari Inggris. “Varian ini lebih cepat menular. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah memutus mata rantai,” kata pelatih berjulukan Big Sam itu.
Allardyce mendapat dukungan dari manajer Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo. Pelatih berkebangsaan Portugal itu mengatakan penundaan laga merupakan jalan terbaik saat ini.
Menurut dia, angka jangkitan Covid-19 di lingkungan Liga Primer tak bisa menjadi patokan aman. Sebab, para pemain, pelatih, dan staf, ketika keluar dari stadion, akan berjumpa dengan keluarga dan orang lain.
“Adapun angka jangkitan Covid-19 di Inggris saat ini sedang tinggi. Jadi, bisa saja pemain atau staf membawa virus ke lapangan,” kata dia.
Karena itu, Nuno berharap pemerintah dan otoritas Liga Primer segera mengambil tindakan untuk menghentikan sementara pertandingan. “Seperti musim lalu, sebaiknya kita berdiam dulu di rumah sembari melihat situasi,” kata Nuno.
Sementara itu, manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, keberatan terhadap usul penundaan liga. Pelatih berusia 47 tahun itu beralasan klub sudah menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan klub mampu meminimalkan kemungkinan penyebaran Covid-19 jika ada salah satu orang yang terjangkit. Solskjaer justru khawatir penundaan liga hanya akan membawa masalah baru.
Sebab, musim 2020/2021 berjalan dengan persiapan yang mepet akibat penundaan kompetisi pada musim lalu. “Jika dihentikan lagi, kapan selesainya? Penghentian kompetisi tak akan membawa dampak besar bagi kami,” kata Solskjaer.
Penolakan juga datang dari pengamat sekaligus mantan bek Manchester United, Gary Neville. Menurut dia, penundaan kompetisi selama dua pekan tak akan manjur untuk memutus risiko penularan Covid-19. “Virus ini masih akan ada meski liga berhenti selama dua hingga empat pekan,” kata dia.
Neville justru meminta klub dan otoritas Liga Primer semakin meningkatkan protokol kesehatan. Buktinya, liga di negara lain masih bisa berjalan dengan aman di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Kini, klub masih menunggu pembicaraan lanjutan antara pemerintah dan otoritas Liga Primer. Dalam waktu dekat, mereka akan merilis keputusan tentang kelanjutan kompetisi pada musim ini.
DAILYMAIL | SKYSPORTS | GOAL | INDRA WIJAYA
Liga Primer Berpotensi Kembali Ditunda