STOCKHOLM – Atlet lompat galah Armand Duplantis masuk daftar kandidat atlet atletik terbaik dunia tahun ini. Lompatannya pada tahun ini memecahkan rekor dunia dan menjadikannya sebagai satu dari sepuluh atlet atletik putra terbaik dunia.
Badan Atletik Dunia (World Athletics) telah mengumumkan nominasi atlet atletik terbaik yang dipilih oleh panel ahli atletik internasional. Para kandidat merupakan atlet dari berbagai nomor atletik yang memiliki penampilan luar biasa dalam berbagai kejuaraan yang diselenggarakan tahun ini, meskipun terganggu oleh pandemi Covid-19 secara global.
Sejumlah nama besar yang menjadi kandidat adalah Donavan Brazier dari Amerika Serikat, Timothy Cheruiyot (Kenya), dan Jacob Kiplimo (Uganda). Adapun kandidat atlet putri yang terpilih di antaranya Sifan Hassan dari Belanda dan Peres Jepchirchir (Kenya). Mereka akan bersaing untuk memperebutkan gelar tersebut.
Adapun Duplantis menjadi salah satu kandidat kuat karena prestasinya yang luar biasa tahun ini. Ia baru saja mencetak sejarah dalam kejuaraan atletik di stadion terbuka Wanda Diamond League di Roma, Italia, pada September lalu. Dalam lomba tersebut, ia memecahkan rekor dunia yang telah bertahan selama 26 tahun.
Lompatannya yang setinggi 6,15 meter memecahkan rekor sebelumnya yang dimiliki oleh Sergey Bubka dari Ukraina dengan lompatan setinggi 6,14 meter pada 31 Juli 1994 di stadion terbuka, Sestriere, Italia.
Atlet asal Swedia itu mengatakan ingin membuktikan bahwa dirinya adalah pelopor terbaik dalam sejarah lompat galah dunia, baik di dalam stadion tertutup maupun di luar ruangan. “Saya hanya ingin menjadi yang teratas di lompat galah,” kata Duplantis.
Sebelumnya, Duplantis juga membuat rekor lompatan dalam kejuaraan di stadion tertutup yang digelar tahun ini. Ia melakukannya dalam kejuaraan atletik dalam ruangan di Torun dan Glasgow pada Februari lalu, dengan melompati mistar setinggi 6,17 meter dan 6,18 meter.
Selain Duplantis yang masih berusia 20 tahun, kandidat kuat untuk menjadi atlet atletik terbaik tahun ini adalah Jacob Kiplimo. Atlet Uganda berusia 19 tahun itu juga baru saja membukukan rekor lari setengah maraton dalam Kejuaraan Atletik di Gdynia, Polandia, dengan catatan waktu 58 menit 49 detik.
Prestasi Kiplimo menjadi buah bibir lantaran ia tidak diperhitungkan bisa memenangi lomba lari tersebut. Ia sebenarnya lebih dikenal sebagai pelari jarak menengah di nomor trek 5.000 dan 10.000 meter. Kiprah Kiplimo mulai melejit tahun lalu ketika meraih sembilan gelar juara dan medali perak nomor 10.000 meter putra dalam kejuaraan senior.
Baik Duplantis maupun Kiplimo saat ini berada dalam jalur yang tepat untuk mempersiapkan diri menuju Olimpiade Tokyo yang akan digelar tahun depan. Keduanya mengincar medali emas dalam pesta akbar olahraga yang tertunda setahun karena pandemi tersebut.
Sementara itu, atlet putri yang masuk nominasi atlet terbaik adalah Letesenbet Gidey dari Etiopia. Pelari berusia 22 tahun itu baru saja memecahkan rekor dunia 5.000 meter dalam kejuaraan di Valencia, Spanyol, pada bulan lalu. Gidey mampu memangkas waktu lebih pendek 4 detik dari target sebelumnya dan berhasil finis dalam waktu 14 menit 06,62 detik.
Kandidat atlet putri terbaik lainnya adalah Peres Jepchirchir dari Kenya. Ia juga baru saja memecahkan rekor dunia miliknya sendiri dalam lari setengah maraton di Gdyna. Pelari berusia 27 tahun itu membukukan waktu 1 jam 5 menit 16 detik. Catatan itu lebih baik dari rekor sebelumnya, yakni 1:05:34, yang dibuat di Praha pada 5 September lalu.
WORLDATHLETICS | INSIDEGAMES | FIRSTPOST | NUR HARYANTO