PARIS - Anthony Sinisuka Ginting berhasil melewati hadangan pertama dalam turnamen Prancis Terbuka 2019. Pemain tunggal putra andalan Indonesia itu tidak menemui hambatan berarti di babak pembuka dengan mengalahkan Lee Zii Jia (Malaysia).
Anthony lepas dari tekanan setelah di Denmark Terbuka pekan lalu langsung tersingkir dalam laga perdana. Saat itu ia langsung angkat koper setelah dipecundangi pemain Prancis, Brice Leverdez. Kali ini, Anthony dengan mudah menaklukkan Lee Zii Jia dalam pertemuan pertama mereka yang berlangsung hanya dalam waktu 29 menit.
"Saya banyak diskusi juga dengan Jonatan (Christie) dan Vito (Shesar Hiren Rhustavito) tentang lawan kali ini. Di lapangan sendiri tadi kurang-lebih sudah tahu. Kalaupun ada perubahan, masih bisa saya atasi. Mungkin juga lawan hari ini kurang siap sepertinya. Belum apa-apa sudah mati sendiri," kata Anthony, kemarin.
Dalam turnamen yang digelar di Stadion Coubertin itu, Anthony selanjutnya akan berhadapan dengan Huang Yu Xiang (Cina) di babak kedua. Mereka sudah dua kali berhadapan, dan Anthony di atas kertas unggul karena selalu bisa mengalahkan Huang Yu Xiang. Namun pertemuan terakhir mereka sudah terjadi tahun lalu di Jerman Terbuka 2018. Saat itu Anthony sudah unggul 21-15, 5-3, setelah Huang Yu Xiang memutuskan mundur karena cedera.
"Kalau orang lihat mungkin dia tunggal putra nomor sekiannya Tiongkok. Tapi namanya tunggal putra Tiongkok, ya, bisa dibilang tetap bagus," ujar Anthony kepada Badmintonindonesia.org. "Dia juga pernah mengalahkan beberapa pemain bagus seperti Kento Momota. Jadi pasti dia punya kualitas yang bagus juga. Saya tetap harus waspada dan enggak boleh lengah."
Pemain tunggal putra lainnya, Shesar Hiren Rhustavito, berhasil menyusul Anthony. Ia menundukkan pemain Thailand, Sitthikom Thammasin, dalam duel ketat di game pertama. Shesar pun tak kesulitan meredam perlawanan Thammasin di game kedua.
Sementara itu, Tommy Sugiarto-yang mencapai babak semifinal di Denmark Terbuka-kini justru harus menelan pil pahit. Pemain yang telah keluar dari pemusatan latihan nasional Cipayung dan menjadi pemain profesional itu harus angkat koper setelah ditaklukkan Subhankar Dey (India) dalam pertarungan tiga game selama 1 jam 18 menit.
Sedangkan di sektor ganda campuran, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja sukses dari hadangan lawan di babak pertama. Mereka melenggang ke babak kedua setelah mengalahkan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang) dalam waktu 34 menit.
Hafiz/Gloria mengatakan terpacu untuk bisa mencetak kesuksesan seperti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, yang meraih gelar juara di Denmark Terbuka 2019. "Pastinya kami termotivasi banget dengan hasil mereka di Denmark kemarin. Apalagi sudah berapa lama ganda campuran belum ada lagi gelar dari turnamen level atas. Setelah mereka juara, pastinya kami juga ingin membuktikan kalau kami bisa," kata Gloria.
Hafiz pun mengatakan bahwa mereka berlatih bersama-sama di pemusatan latihan nasional Cipayung, sehingga mereka juga bertekad untuk meraih gelar juara. "Sama seperti yang Gloria bilang, kami pasti lebih termotivasi dengan hasil mereka di Denmark. Jadi tinggal dari kaminya harus lebih siap," kata Hafiz.
Di Denmark Terbuka, Hafiz/Gloria terhenti di babak kedua oleh Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (Cina). Hafiz/Gloria kalah meski sempat merebut kemenangan di game kedua. Dari hasil di Denmark, menurut Gloria, masih ada pekerjaan rumah yang perlu dibenahi, yaitu bermain tanpa banyak membuat kesalahan sendiri.
"Masih kurang rapi sedikit karena saat lawan ranking dua dunia juga kami sebenarnya ada peluang bisa menang. Tinggal sedikit lagi. Semoga ke depannya bisa lebih rapi dan konsisten," kata Gloria.
Di babak kedua, Hafiz/Gloria akan menantang pasangan Ben Lane/Jessica Pugh (Inggris) yang telah mengalahkan Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai dari Thailand.
NUR HARYANTO