Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MELBOURNE – Setelah pengumuman rencana pensiun Andy Murray yang emosional, giliran Roger Federer yang menyatakan bahwa kariernya di dunia tenis sudah mendekati akhir. Kini, bintang tenis Swiss berusia 37 tahun itu menjadi petenis dengan usia tertua yang masih berada di papan atas persaingan tenis dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Federer, yang sedang mengincar gelar Grand Slam ke-21 sekaligus gelar juara ke-100 di sepanjang kariernya, belum memastikan waktu yang tepat untuk gantung raket. Namun dia berharap akhir kariernya tidak seperti Murray, 31 tahun, yang pensiun karena cedera pinggul yang telah dirasakan selama hampir dua tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masalahnya adalah itu bukan keputusannya. Itu adalah keputusan fisiknya dan itu tentu saja menyakitkan," kata Federer. "Saya ingin pensiun dengan persyaratan saya sendiri."
Adapun soal turnamen terakhir yang akan menjadi ajang perpisahannya, Federer mengatakan bahwa dirinya beruntung mempunyai banyak tempat dan turnamen yang istimewa. Dia mencontohkan turnamen Wimbledon yang paling menonjol, di mana dia telah meraih delapan gelar juaraterbanyak di antara gelar Grand Slam yang diraihnya. "Tetapi sebenarnya ada juga turnamen lainnya," kata Federer.
Selain Wimbledon, turnamen Swiss Indoor disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang cocok untuk pengumuman pensiunnya. Tapi Federer mengatakan bahwa keputusannya untuk pensiun pada akhirnya akan didasarkan pada beberapa faktor. "Saya pikir semua akan menurun, apakah itu fisik, apakah itu keluarga, apakah itu pikiran, apakah suatu pagi ketika saya bangun, bagaimana hal itu terjadi," kata Federer.
Federer hanya berharap untuk terus tetap sehat agar bisa memutuskan pensiun dengan caranya sendiri. Jika saat pensiun itu tiba, menurut dia, akan menjadi hari bahagia yang patut dirayakan dan bukan hari yang menyedihkan. "Mungkin saya bisa mengatakannya setelah laga final Australia Terbuka 2017, ketika saya mengalahkan Rafa (Rafael Nadal) di final epik itu," kata Federer.
Seperti halnya Murray, Federer sebenarnya juga pernah berurusan dengan cedera yang mengharuskannya menjalani operasi dan membuatnya absen dari sejumlah turnamen. Pada 2016, Federer harus menjalani operasi lutut kiri. Karena itu, dia memutuskan absen dari turnamen selama enam bulan lebih dan selanjutnya membatasi turnamen yang diikuti dalam setahun.
Saat itu, Federer, dengan usianya menginjak 35 tahun, bersyukur bisa kembali pulih dari cedera dan bisa bertanding lagi. Menurut dia, peningkatan performa yang cepat setelah menjalani operasi berkat nutrisi dan keseimbangan hidup menjalani karier sebagai petenis profesional.
Federer membuktikannya saat tampil perdana setelah operasi pada awal 2017 dengan langsung meraih gelar juara Australia Terbuka. Kemudian dia memutuskan untuk melewatkan seri turnamen tanah liat, termasuk Prancis Terbuka. Namun Federer kembali membuat kejutan dengan merebut gelar juara Wimbledon 2017.
Kemampuannya dalam menjaga fisik untuk tetap bugar dan sehat serta terus bersaing di tingkat atas selama 20 tahun merupakan hal yang luar biasa. Federer mengatakan resepnya hanya berusaha menghindari cedera serius di sepanjang pertandingan. "Maksudku, aku pasti juga butuh sedikit keberuntungan," katanya.
Federer mengatakan mulai memahami kondisi fisik dengan baik setelah mengalami cedera. Dia tahu saat rasa nyeri yang mengharuskannya menghentikan pertandingan atau tetap bisa bertanding. "Terkadang itu membantu. Tapi saya merasa setiap pemain memiliki itu. Saya sendiri akan berbicara dengan tim saya. Saya pikir tim saya juga tahu kapan harus mendorong saya."
Selain itu, Federer memang dikenal dengan gaya permainannya yang mengalir. Ia tak terpengaruh oleh permainan lawan, tak mudah tertekan, dan hanya berfokus pada kinerjanya sendiri. "Saya hanya berusaha untuk bermain sebaik mungkin."
Sebagai petenis dengan usia yang sudah tergolong "senja", Federer masih mampu meraih tiga gelar Grand Slam dalam dua tahun terakhir. Bahkan, ia kini mengincar gelar juara Australia Terbuka untuk ketujuh kali sekaligus untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Sebagai ujian pertama di Australia Terbuka 2019, Federer akan menghadapi petenis Rusia, Denis Istomin, hari ini.
EXPRESS | SMH | TENNISWORLDUSA | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo