JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pesimistis turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan bisa diselenggarakan sesuai dengan jadwal.
Pada awalnya, kata Menteri Imam, start Piala Kemerdekaan dijadwalkan 1 Agustus mendatang lantaran adanya kesiapan baik dari Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Namun, 7 hari menjelang start, ada beberapa hal teknis yang belum rampung, seperti belum diverifikasinya operator oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan belum seluruhnya peserta turnamen memberikan daftar pemainnya.
"Terus terang saya tidak mematok kick-off harus dilakukan pada tanggal 1 Agustus," ujar Menteri Imam di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, kemarin.
Walaupun penyelenggaraan Piala Kemerdekaan terancam mundur, Menteri Imam tak mempermasalahkannya. "Ya silakan dibicarakan lagi. Selain itu, saya juga tidak ingin penyelenggaraan Piala Kemerdekaan asal-asalan," tuturnya.
Menteri Imam mengatakan akan ada inovasi yang akan diterapkan pada Piala Kemerdekaan. Dia mencontohkan, salah satu inovasi yang akan diterapkan dalam Piala Kemerdekaan ialah disediakannya loker bagi penonton. Penonton, ia mengimbuhkan, wajib menitipkan tas dan bawaan barang lainnya sebelum menyaksikan pertandingan.
Inovasi lainnya, kata Imam, pihak stadion diharapkan dapat menyediakan tiket sesuai dengan nomor kursi. "Jadi kalau bisa panitia sudah mencetak tiket sesuai dengan nomor kursinya," tuturnya.
Dengan adanya inovasi tersebut, Menteri Imam berharap turnamen sepak bola bisa membuat semua penontonnya gembira.
Sebelumnya, anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, mengatakan tengah mengkaji operator untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan. Dia menjelaskan, hingga saat ini tinggal satu kandidat yang lolos seleksi dan akan diverifikasi oleh BOPI.
Turnamen sepak bola tersebut akan digelar selama 3 pekan dengan menggunakan format home tournament, yaitu salah satu tim peserta menjadi tuan rumah pada babak penyisihan. Akan ada uang pertandingan Rp 50 juta per pertandingan. Uang tersebut bakal bertambah apabila klub mampu lolos ke babak 8 besar, yakni Rp 75 juta per pertandingan, dan semifinal Rp 100 juta per pertandingan.
Tim yang menjadi juara akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 500 juta. Sedangkan urutan kedua Rp 300 juta.GANGSAR PARIKESIT