JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menunjuk pengacara kondang Elza Syarief untuk menghadapi gugatan Persebaya Surabaya di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, Jakarta. Penunjukan bekas pengacara Tommy Soeharto itu tak lepas dari dampak kekalahan Kementerian Pemuda dan Olahraga di pengadilan yang sama baru-baru ini. "Kami tak mau bernasib sama (dengan Kemenpora), kami butuh tenaga profesional," kata Heru Nugroho, Sekretaris Jenderal BOPI, saat dihubungi kemarin.
Heru mengatakan kekalahan Kementerian Olahraga atas gugatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berpengaruh besar terhadap kinerja lembaganya yang notabene berlindung di bawah instansi Imam Nahrawi tersebut. Apalagi BOPI, kata dia, menjadi sorotan di tengah kisruh sepak bola Tanah Air lantaran disebut sebagai biang kerok kekisruhan oleh induk sepak bola dunia (FIFA). "Makanya kami harus serius menghadapi segala gugatan dengan meminta Ibu Elza sebagai pengacara," kata dia.
Kasus Persebaya adalah asal-muasal kisruh sepak bola Tanah Air yang berujung pada penjatuhan sanksi FIFA terhadap PSSI. Klub yang dijuluki Bajul Ijo itu tak lolos verifikasi mengikuti kompetisi Liga Indonesia bersama Arema Malang. BOPI menolak mengeluarkan rekomendasi izin bermain lantaran keduanya didera dualisme kepengurusan. Walhasil, klub tersebut dilarang berkompetisi oleh pihak Kepolisian. Namun mereka tetap bisa bermain lantaran didukung PSSI.
Sikap abai Persebaya dan Arema menjadi polemik yang berujung penghentian kompetisi. Tak terima, Persebaya melalui PT Mitra Muda Inti Berlian menggugat keputusan Ketua Umum BOPI Noor Aman tentang rekomendasi penyelenggaraan kompetisi pada 25 Mei 2015. Persidangannya akan kembali dibuka dengan agenda mendengarkan keterangan sejumlah saksi pada Selasa pekan depan.
Menurut Heru, Elza ditunjuk lantaran pengalamannya menangani sengketa sepak bola Tanah Air sudah cukup banyak. Dia tercatat pernah menjadi kuasa hukum Luis Manuel Blanco, yang dicopot PSSI dari kursi pelatih kepala tim nasional Indonesia pada 2013. Elza juga sebelumnya ditunjuk oleh enam bekas anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang disanksi larangan beraktivitas dalam sepak bola selama 10 tahun. Mereka dituduh memalsukan notulensi rapat penunjukan pengurus provinsi yang berhak mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Elza, yang dimintai konfirmasi, membenarkan bahwa BOPI menunjuknya sebagai kuasa hukum. Ia menyatakan bersedia menerima tanggung jawab tersebut karena ingin terlibat dalam mereformasi sepak bola Tanah Air. "Walaupun saya perempuan, tapi saya cinta sepak bola," katanya saat dihubungi terpisah, kemarin.
Menurut Elza, kisruh sepak bola Tanah Air semakin panas karena dasar hukum yang melandasi kebijakan pemerintah belum sepenuhnya kuat. Akibatnya, mereka tak mampu menahan serangan balik pihak PSSI yang sudah menguasai segala lini aturan main sepak bola Tanah Air.
Elza meminta BOPI tak khawatir atas kemampuan PSSI tersebut karena dirinya mengklaim punya banyak bukti dan kesaksian yang bisa melawan gugatan berbagai pihak. "Semua akan berjalan bila nilai-nilai kebenaran ditegakkan dengan baik," katanya.
Adapun I Gede Widiade, bos Persebaya Surabaya, menyatakan tak akan gentar menghadapi BOPI kendati mendapuk pengacara sekaliber Elza. Dia menyatakan akan tetap yakin gugatannya akan dimenangkan, seperti halnya PSSI, yang dicabut pembekuannya oleh pengadilan. "Jadi, silakan saja memilih pengacara, malaikat juga boleh," katanya saat dihubungi terpisah.TRI SUHARMAN