Akrobat Pembiayaan Klub di Dua Liga
Terhentinya aliran dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah memaksa klub-klub sepak bola di Indonesia membanting tulang mencari dana.
Beragam cara pun ditempuh. Mulai dari memoles pemain agar bisa dijual mahal, membuka kafe, menggalang uang koin, hingga mengandalkan sumbangan dari juragan ikan bandeng.
Klub-klub yang bermain di Liga Super Indonesia menjadi yang paling nahas nasibnya. PT Liga Indonesia, penyelenggara kompetisi itu, hanya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini