Tetes Terakhir Keringat Harry Ruswanto
Yon Moeis
Wajah lelaki bertubuh gempal itu terlihat kusut. Tatapannya kosong. Kemudian dia bergegas menuju mobil dan pergi entah ke mana. Dari kejauhan saya melihat seperti ada batu besar mengimpit di kepalanya.
Lelaki itu adalah Harry Ruswanto, Manajer Persitara Jakarta Utara. Hari-hari Harry--setidaknya ketika Liga Super 2008 digulirkan--penuh beban. Dia harus pergi ke sana-ke sini mencari pinjaman atau mencari orang yang bisa mem
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini