TARIK-ULUR VAN DER VAART
Lelaki itu pergi dengan setumpuk rasa kecewa. Euro 2008 adalah saat yang perih. Rafael van der Vaart, lelaki itu, gagal meloloskan Belanda ke semifinal. Padahal dia berjibaku demi timnya.
Untunglah, di balik perih itu, ada setetes kesejukan. Manajer Arsenal Arsene Wenger memujinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa kini. Lalu, Real Madrid pun memburu pengatur serangan tim Belanda itu.
Sayang, klub sepak bola terkaya nomor dua di dunia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini