Para Penjual Anggrek Itu
Mereka tak seseram yang bisa dibayangkan pada orang yang sedang diburu polisi, hidup atau mati.
Baju mereka amat sederhana, penuh lumpur. Rambut mereka merah karena terbakar mentari atau kekurangan nutrisi. Yang ibu-ibu mengunyah sirih pinang. Yang anak-anak hanya bercelana monyet. Mereka sejak kemarin dikumpulkan di dalam ruangan di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Suasana riuh, anak-anak menangis.
Mereka adalah pengikut Madi, warga Desa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini