maaf email atau password anda salah


17 Perusahaan Buang Limbah ke Sungai Citarum

BANDUNG - Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa mengatakan lembaganya sudah merampungkan audit lingkungan untuk daerah aliran sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. "Ada 17 perusahaan yang melanggar tindak pidana tentang lingkungan dan dilaporkan ke polisi," kata dia setelah mengisi kuliah umum di Universitas Parahyangan di Bandung kemarin.

Menurut Ali, audit BPK terhadap kualitas lingkungan DAS Citarum yang dilakukan hampir dua tahun sejak 2012 itu rampung dua bulan lalu, dan sudah diserahkan ke DPR. "Saya tidak bisa menyebutkan nama, tapi mereka melanggar baku mutu dari kualitas pengelolaan pabrik tekstil yang membuang limbahnya," kata dia.

arsip tempo : 171417329698.

. tempo : 171417329698.

BANDUNG - Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa mengatakan lembaganya sudah merampungkan audit lingkungan untuk daerah aliran sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. "Ada 17 perusahaan yang melanggar tindak pidana tentang lingkungan dan dilaporkan ke polisi," kata dia setelah mengisi kuliah umum di Universitas Parahyangan di Bandung kemarin.

Menurut Ali, audit BPK terhadap kualitas lingkungan DAS Citarum yang dilakukan hampir dua tahun se

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan