RUNTUHNYA TEROWONGAN BATU BARA
Pemerintah Akui Pengawasan Lemah
SAMARINDA - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur Yakub mengakui runtuhnya terowongan batu bara PT Fajar Bumi Sakti (FBS) karena lemahnya pengawasan dari Dinas Pertambangan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kelemahannya, kata Yakub, minimnya personel pengawas lapangan jika dibandingkan dengan jumlah izin kuasa pertambangan yang dikeluarkan pemerintah daerah. "Jumlah personel di Kutai Kartanegara tak sebanding dengan jumlah kuasa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini