Dokter, Penyembuh Penyakit dan Penjual Obat
Sinisme itu sudah berlangsung lama. Bahwa di balik ruang prakteknya, para dokter tak hanya menyembuhkan pasien, tapi juga sibuk dengan urusan jual-beli obat. Akibatnya, harga obat menjadi mahal karena mereka ikut meresepkan obat yang tak perlu.
Diana Sofiyanti, 37 tahun, mengakui adanya kesepakatan antara perusahaan farmasi dan dokter yang membuat resep. Namun, pemberian fee itu bukan menjadi dasar pemberian resep kepada pasien.
"Memberikan resepny
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini