Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

3
November
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaNasional 4/4 Selanjutnya
Nasional

Pembunuh Pendeta Yeremia Diduga Seorang Perwira TNI

 Investigasi Komnas HAM menemukan bahwa pendeta Yeremia ditembak dan disiksa.

Edisi, 3 November 2020
Profile
Tempo

JAKARTA – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Choirul Anam, mengatakan lembaganya menduga pelaku pembunuhan pendeta Yeremia Zanambani adalah Wakil Komandan Komando Rayon Militer Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Alpius Hasim Madi. Dugaan itu diperoleh dari keterangan korban sebelum meninggal kepada dua saksi dan seorang saksi lain yang melihat Alpius di sekitar lokasi sebelum kejadian.  

“Alpius disebut menuju kandang babi sekitar waktu penembakan terhadap korban,” kata Choirul Anam, kemarin.

Yeremia meninggal karena tembakan dan luka lain pada 19 September lalu. Sebelum kejadian, kata Anam, istri Yeremia, Meriam Zoani, bertemu dengan Alpius dan anak buahnya. Mereka tengah mencari senjata TNI yang dirampas kelompok sipil bersenjata dua hari sebelumnya. Saat itu Meriam mengatakan bahwa suaminya berada di kandang babi. Saksi lainnya melihat Alpius dan anak buahnya mendekati kandang babi pada pukul 15.00 WIT.

Berselang satu setengah jam, Meriam mencari suaminya ke kandang babi karena belum pulang ke rumah. Di sana Meriam menemukan Yeremia tertelungkup. Ia tertembak di lengan kiri dan luka berbentuk bulat di belakang leher. Saat itu Yeremia masih hidup.

Yeremia diduga ditembak menggunakan senjata laras pendek dari jarak 1 meter. Diameter luka itu 5-7 sentimeter dan panjang 10 sentimeter. Korban juga diduga disiksa dengan menggunakan tangan ataupun alat. Penyiksaan ini ditengarai untuk memaksa korban berlutut yang dibuktikan dengan jejak abu tungku pada lutut Yeremia. "Kematian pendeta Yeremia dilakukan dengan serangkaian tindakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa di luar proses hukum," ujar Anam.

Komnas HAM juga menemukan adanya upaya pengaburan fakta dengan cara menembak acak di dinding kandang babi. Lembaga ini menemukan ada 19 lubang bekas tembakan di dinding kandang dan mendapati terdapat proyektil peluru yang hilang dari sebuah balok kayu bekas tembakan.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan TNI menghargai temuan Komnas HAM tersebut. Ia mengatakan TNI akan memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang terbukti terlibat. Namun Suriastawa mengingatkan agar pengusutan kasus di Intan Jaya tidak hanya berfokus pada kematian Yeremia. Sebab, ada serangkaian pembunuhan yang juga terjadi di sana, dengan korban anggota TNI. “TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus ini. Jangan hanya berfokus pada satu kasus dan mengesampingkan kasus lainnya,” katanya.

EGI ADYATAMA | AVIT HIDAYAT

 

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTcgMTQ6NDQ6MDIiXQ
#Konflik di Papua

SebelumnyaNasional 4/4 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Pekerjaan Rumah Melawan Intoleransi di Bantul
  • Kompolnas Kawal Pengusutan Pembunuhan Pendeta Yeremia
  • Antisipasi Lonjakan Kasus Setelah Liburan
  • Pembunuh Pendeta Yeremia Diduga Seorang Perwira TNI

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Tumpang-Tindih Bujet Intel

    Pemerintah Jokowi tak hanya melipatgandakan anggaran Badan Intelijen Negara.

    3 November 2020
  • Berita Utama

    Ruang Gelap Anggaran Intelijen

    Meningkatnya anggaran BIN merupakan imbas kebijakan refocusing anggaran selama pandemi Covid-19.

    3 November 2020
  • Berita Utama

    Anggaran Intelijen Berpotensi Tumpang-Tindih

    Pemerintah diminta mengkoordinasikan kegiatan intelijen di beberapa lembaga.

    2 November 2020
  • Berita Utama

    DPR Klaim Tim Pengawas Intelijen Tak Temukan Pelanggaran

    Laporan yang diterima tim pengawas dinilai berupa dugaan dan tidak valid.

    2 November 2020
  • Berita Utama

    Pengawasan Badan Intel Dinilai Tidak Optimal

    Fungsi intelijen dalam BIN seharusnya dibatasi pada persoalan kedaulatan dan urusan luar negeri.

    2 November 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Aturan Insentif Taman Komodo Tunggu Paraf Presiden

    Pegiat lingkungan merasa tidak dilibatkan dalam penyusunan zonasi.

    2 November 2020
  • Metro

    Menggandeng Pihak Ketiga Bangun Jalur Kereta

    Rute LRT Pulogebang-Joglo harus memiliki imbal hasil di atas bunga bank agar perusahaan tertarik.

    2 November 2020
  • Nasional

    Pekerjaan Rumah Melawan Intoleransi di Bantul

    Calon kepala daerah Kabupaten Bantul diminta mencegah terjadinya konflik intoleransi yang belakangan marak.

    2 November 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Menakar Beban Taman Komodo

    Konsep super-premium akan merusak bisnis pariwisata masyarakat lokal.

    2 November 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    OJK: Sektor Keuangan Masih Lesu

    Restrukturisasi kredit diperpanjang hingga 2022.

    2 November 2020
  • Metro

    Karena Anak Muda Tak Kebal Corona

    Ikatan Dokter Indonesia dan Good Doctor Technology menggelar kampanye pencegahan Covid-19 lewat TikTok.

    2 November 2020
  • Nasional

    Kompolnas Kawal Pengusutan Pembunuhan Pendeta Yeremia

    Pemerintah diminta menyudahi pendekatan darurat militer di Papua.

    2 November 2020
  • Metro

    Bertambah Panjang Rel Kereta Ringan Jakarta

    LRT Velodrome-Klender akan bertemu dengan KRL Cikarang-Jakarta Kota.

    2 November 2020
  • Nasional

    Antisipasi Lonjakan Kasus Setelah Liburan

    Pemerintah daerah menggiatkan pengetesan untuk mencegah tambahan kasus Covid-19 dari kluster wisata.

    2 November 2020
  • Nasional

    Pembunuh Pendeta Yeremia Diduga Seorang Perwira TNI

     Investigasi Komnas HAM menemukan bahwa pendeta Yeremia ditembak dan disiksa.

    2 November 2020
  • Metro

    Melacak Potensi Kluster Liburan  

    Pemerintah Jakarta dan Depok menggelar uji swab terhadap keluarga yang pergi dari luar kota.

    2 November 2020
  • Internasional

    Trump dan Biden Pacu Elektabilitas di Akhir Kampanye

    Di sejumlah polling, Biden unggul dari Trump.

    2 November 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Investasi Modal Ventura Menurun

    Start-up finansial, kesehatan, dan logistik masih diincar pemodal.

    2 November 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Bisnis Umrah Kembali Bergeliat

    Hanya 26 ribu anggota jemaah tundaan yang memenuhi kriteria usia umrah pada masa pandemi.

    2 November 2020
  • Olah Raga

    Sinyal Pensiun Hamilton  

    Mercedes sukses mengunci gelar juara konstruktor pada musim ini.

    2 November 2020
  • Editorial

    Di Bawah Kendali Politik Kekuasaan

    Masyarakat jangan berharap peraturan presiden mengenai supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menguatkan kembali lembaga tersebut.

    2 November 2020
  • Opini

    Istana Pasir Komodo Park

    Ambisi pemerintah untuk meningkatkan devisa melalui promosi pariwisata super-premium di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, tampaknya akan berakhir sia-sia.

    2 November 2020
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    31 Oktober 2020
  • Olah Raga

    Hasrat Hazard

    Real Madrid mengincar kemenangan untuk pertama kalinya di Liga Champions.

    2 November 2020
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    4 November 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved