JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menolak pengunduran diri Achmad Purnomo sebagai bakal calon Wali Kota Solo. Dengan begitu, Purnomo bersama pasangannya, Teguh Prakosa, melanjutkan persaingan dengan Gibran Rakabuming Raka untuk mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Para kader minta Purnomo jalan terus," kata Rudy di Surakarta, kemarin. Ia mengimbuhkan, keputusan itu diambil setelah pengurus PDIP Solo menggelar rapat internal bersama para kader. Rapat itu dilakukan untuk menyikapi permohonan pengunduran diri Purnomo yang sudah diajukan sejak April lalu. Dalam beberapa kesempatan, Rudy juga sempat mendukung rencana tersebut.
Menurut sumber Tempo di lingkaran partai berlambang banteng itu, Rudy beralasan tetap mendukung Purnomo karena Dewan Pimpinan Pusat PDIP dikabarkan telah menunjuk Gibran, anak sulung Presiden Joko Widodo, sebagai calon Wali Kota Solo. "Rekomendasi sudah turun ke Gibran," sumber itu mengungkapkan.
Ketika dimintai konfirmasi, Rudy mengaku tidak tahu ihwal rekomendasi kepada Gibran itu. Dia juga membantah anggapan bahwa penolakan pengunduran diri Purnomo merupakan upaya untuk menjegal Gibran. “Tidak ada urusannya dengan masalah rivalitas,” katanya.
Menurut dia, Purnomo memenuhi kriteria sebagai calon wali kota, sehingga layak untuk tetap diusung oleh PDIP Solo. Purnomo, ujar Rudy, telah memenuhi standar “lima mantap” yang ditetapkan Megawati. Lima mantap tersebut ialah mantap ideologi, kader, organisasi, sumber daya manusia, dan program.
Sementara itu, Purnomo menyatakan tidak masalah jika akhirnya tidak dipilih oleh Megawati sebagai calon Wali Kota Solo. Dia menyatakan bakal mengikuti semua perintah partai. "Saya tegak lurus mengikuti keputusan partai," ucap dia kepada Tempo, kemarin.
Purnomo juga bercerita bahwa sebelumnya dia sudah bertekad untuk mundur. Alasannya, sebagai wakil wali kota, dia merasa prihatin dan memiliki tanggung jawab mencegah penyebaran wabah Covid-19 di wilayahnya. Dia merasa tidak elok kalau harus mengikuti pemilihan kepala daerah di masa pandemi. Tapi rencana itu urung dilakukan setelah Rudyatmo menolak pengunduran diri Purnomo.
Rencananya, pemilihan kepala daerah Surakarta bakal digelar pada Desember mendatang. Rudy berujar akan meminta Purnomo cuti dari tugas wakil wali kota jika mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. Sedangkan Gibran enggan berkomentar ihwal penolakan DPC PDIP Surakarta atas pengunduran diri Purnomo. “Soal surat pengunduran Pak Purnomo dan penolakan DPC PDIP Solo merupakan wilayah Pak Rudy selaku Ketua DPC PDI Solo,” katanya. Dia juga menolak berkomentar perihal kabar bahwa dirinya telah mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat, juga tidak mau mengomentari kabar bahwa partainya telah menunjuk Gibran sebagai calon Wali Kota Solo. Dia hanya mau menanggapi sikap DPC PDIP Solo yang mempertahankan Purnomo. "Prinsipnya, kami menghormati hak politik Pak Purnomo," ucap dia.
AHMAD RAFIQ (SOLO) | AVIT HIDAYAT