JAKARTA — Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengalokasikan Rp 95 miliar untuk menanggulangi kebakaran lahan. "Yang sudah ada Rp 25 miliar, tapi jika dibutuhkan dana cadangan Rp 70 miliar bisa dicairkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin.
Lembaga ini ditugasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengatasi petaka kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan catatan Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, masih ada 265 titik api di wilayah Riau. Titik api terbanyak berada di Rokan Hilir, yakni sebanyak 66 titik api.
Sejumlah upaya pemadaman terus dilakukan tim pemerintah, seperti menciptakan hujan buatan dan menjatuhkan bom air. "Tim gabungan masih melakukan pemadaman di beberapa titik," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang juga Ketua Tim Penanganan Kebakaran Hutan Riau, Agung Laksono.
Sebanyak 2.000 personel TNI diberangkatkan ke Riau untuk membantu BNPB. Mereka berasal dari 600 anggota Komando Strategis Angkatan Darat, 600 anggota Marinir, 400 anggota Brimob, dan 400 anggota Paskhas TNI AU. Sebelumnya, ada 1.122 personel tentara dan polisi membantu pemadaman hutan di Riau. "Pasukan itu kami sebar ke seluruh wilayah titik api," ujar Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap di Riau, Brigadir Jenderal TNI Teguh Rahardjo.
Menurut Sutopo, personel TNI Angkatan Udara akan bertugas memadamkan api dengan menjatuhkan bom air dan menyemai hujan buatan. Sementara itu, TNI Angkatan Darat dan personel lainnya menempuh jalur darat untuk memadamkan api di lahan gambut. BNPB, kata dia, mencari pesawat untuk mendukung upaya ini.
Kebakaran hutan ini mengakibatkan sedikitnya 19.862 penduduk Riau mengalami infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Riau Dewani, kondisi warga tersebut masih ISPA ringan. "Bukan ISPA pneumonia (radang paru-paru)," ujarnya. Mereka adalah pasien rawat jalan di seluruh rumah sakit dan sejumlah puskesmas.
Dewani merinci, sebanyak 8.123 penderita ISPA adalah anak di bawah umur 4 tahun. Sedangkan penderita lainnya, sebanyak 11.739 orang, adalah warga Riau yang berumur 5 tahun ke atas. "Dampak kabut asap sangat besar terhadap kesehatan pernapasan," ucapnya.
Berdasarkan data di Kantor Dinas Kesehatan Riau, penderita ISPA akibat serangan asap menyebar di berbagai kabupaten atau kota. Penderita terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir, yakni mencapai 2.290 orang.IRA GUSLINA SUFA | SUNDARI | RIYAN NOFITRA | ANANDA BADUDU