Warga Itu Butuh Realisasi, Bukan Interpelasi
Terik matahari mulai menyengat ketika sepuluh warga korban lumpur Lapindo dari Desa Renokenongo yang bertahan di lokasi pengungsian berkumpul di sebuah ruangan bersekat kain berukuran sepuluh meter persegi. Tempat itu mereka beri nama "posko pengungsian".
Dengan saksama mereka bergantian membaca berita utama di dua koran lokal terbitan Surabaya. "Sampai kapan pun interpelasi tak akan pernah ada. Wong yang diinterpelasi dan yang menginterpelasi sama t
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini