Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ada pesan khusus dari sejumlah partai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta kepada Ahmad Riza Patria. Wakil gubernur yang baru terpilih itu diminta menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini merujuk pada sering terjadinya polemik dan silang pendapat antara Gubernur DKI Anies Baswedan dan menteri atau pejabat Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo. "Memang itu yang kami minta, saat Riza mengunjungi kami (Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPRD DKI)," kata Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono kepada Tempo, kemarin. "Kami menilai Riza bisa mencairkan komunikasi DKI dan pusat."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak menjabat pada Oktober 2017, Anies berulang kali mengeluarkan kebijakan yang kemudian dikonfrontasi para pembantu Jokowi. Akibatnya, sejumlah isu strategis, termasuk penanganan banjir, kerap terhambat. Hal ini juga berlaku dalam penanganan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menjadikan Ibu Kota sebagai episenter.
Pusat dan DKI, misalnya, berbeda pendapat saat DKI membekukan operasi bus antarkota dari dan ke luar Jakarta untuk menekan laju penyebaran virus corona. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Perhubungan yang untuk sementara dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, langsung membatalkan surat edaran tersebut dengan dalih belum ada kajian yang lengkap tentang efek dan penanggulangannya. "Kami harap kebijakan jangan terhenti hanya karena komunikasi yang kurang baik. Riza dan Partai Gerindra pasti bisa berperan," kata Gembong. "Ini untuk warga Jakarta."
Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Prabowo Sunirman, mengakui adanya sejumlah pesan dan tugas titipan kepada Riza saat proses lobi pemilihan calon wakil gubernur. Salah satunya, ya itu tadi, menjadi jembatan komunikasi yang baik antara pusat dan provinsi.
Riza mengatakan tugas pertama setelah dilantik sebagai wakil gubernur bulan depan adalah membantu Anies dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia menyatakan akan segera bertemu dan berdiskusi dengan Anies tentang langkah-langkah pemerintah provinsi menghadapi penyebaran virus asal Wuhan, Cina, tersebut. "Kami akan sepakat mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah bersama," ujar dia.
Selain corona, Riza tak memiliki visi dan misi khusus. Sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno, dia menyatakan hanya bertanggung jawab untuk membantu Anies menuntaskan semua program dan janji yang diucapkan saat kampanye pemilihan kepala daerah dan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Misbah Hasan, mengatakan Riza bisa mengambil alih komunikasi antara DKI dan pusat yang selama ini bermasalah. Menurut dia, kasus Covid-19 tak hanya berefek pada sektor kesehatan, tapi juga ancaman lemahnya perekonomian Ibu Kota. "Kebijakan ini harus ada sinergi antara provinsi dan pusat," kata dia.
Kebon Sirih akan mengirimkan hasil pemilihan wakil gubernur kepada Presiden Jokowi melalui Kementerian Dalam Negeri. Gubernur Anies Baswedan berharap Presiden dapat segera melantik Riza, sehingga DKI-2 baru itu dapat segera menjalankan rencana kebijakan yang tengah dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Saya harap prosesnya bisa cepat tuntas agar mulai bisa bekerja," kata Anies. TAUFIQ SIDDIQ | IMAM HAMDI | FRANSISCO ROSARIANS
PDIP Minta Riza Jembatani Jokowi-Anies
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo