JAKARTA - Panitia pemilihan wakil gubernur bentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta mengusulkan agar rapat paripurna pemilihan DKI-2 digelar pada pekan ini. Alasannya, masa kerja panitia segera berakhir dan Gubernur DKI Anies Baswedan membutuhkan pendamping untuk menangani Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). "Paripurna kami usulkan Jumat ini," ujar S. Andyka, anggota panitia pemilihan, Selasa lalu.
Menurut dia, usul itu sudah disampaikan kepada Badan Musyawarah (Bamus) DPRD. Bamus juga telah mengagendakan rapat hari ini guna membahas usul tersebut. "Jadi, keputusan (rapat paripurna pemilihan) ada di Bamus," katanya.
Sebelumnya, rapat paripurna pemilihan Wakil Gubernur Jakarta dijadwalkan pada 23 Maret lalu. Namun Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi menunda rapat itu untuk mencegah penularan Covid-19.
Andyka berpendapat, dalam kondisi darurat saat ini, Anies justru sangat membutuhkan pendamping. Dengan demikian, gubernur bisa berbagi tugas dengan wakilnya agar penyebaran virus corona bisa segera ditangani.
Selain itu, kata Andyka, berdasarkan hasil pemeriksaan, semua anggota DPRD tidak ada yang terjangkit virus corona. "Kemarin ditunda karena heboh ada dua anggota Dewan yang positif, tapi hasilnya setelah diperiksa negatif," ujarnya.
Untuk pelaksanaan rapat paripurna, ia melanjutkan, panitia telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti pengukuran suhu tubuh, penyediaan disinfektan, hingga sekat pembatas antar-meja. "Kami telah menyiapkan pengamanan kesehatan untuk mencegah penularan virus corona," ucapnya.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jakarta berkeberatan dengan rencana panitia untuk menggelar pemilihan wakil gubernur pada pekan ini. "Kami sangat menyayangkan jika rapat paripurna pemilihan wagub ingin dilaksanakan di tengah masa tanggap darurat wabah corona," kata Sekretaris Fraksi PKS Achmad Yani, kemarin.
Jika rapat paripurna pemilihan wakil gubernur tetap dilaksanakan, kata Yani, hal itu akan menjadi contoh tidak baik bagi masyarakat. Sebab, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan agar warga Ibu Kota tidak menggelar kegiatan yang melibatkan orang banyak guna mencegah penyebaran virus. "Rapat paripurna kan mengumpulkan banyak orang dalam satu ruangan. Ini sangat berisiko," tutur Yani, yang juga anggota panitia pemilihan Wakil Gubernur DKI.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan keputusan Ketua DPRD untuk menunda rapat paripurna pemilihan wakil gubernur merupakan langkah yang tepat. Tren penularan virus corona di Jakarta sangat cepat. Setiap hari jumlah korban terus bertambah. "Penundaan ini harus diapresiasi untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.
Suhaimi menilai penundaan ini bisa dimanfaatkan kedua kandidat, Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis, untuk mematangkan visi dan misi yang akan disampaikan dalam rapat paripurna.
Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Jakarta, Wibi Andrino, juga mendukung penundaan itu. Bahkan ia mengusulkan agar gedung Dewan digunakan untuk membantu pasien corona jika ruang rawat di rumah sakit telah penuh. "Ini lebih bermanfaat," katanya. "Karena Jakarta saat ini benar-benar dalam kondisi darurat." TAUFIQ SIDDIQ | ADAM PRIREZA | ANTARA | SUSENO