maaf email atau password anda salah


BNN Rehabilitasi Pecandu di Pulau Terpencil

JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah mengkaji konsep rehabilitasi berbasis alam bagi para pencandu narkotik. Konsep ini mengubah konsep lama yang selalu menempatkan pecandu di panti rehabilitasi. "Pecandu narkotik akan ditempatkan di alam bebas," kata juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, kemarin.

Konsep rehabilitasi alam itu, kata Slamet, dicetuskan oleh Kepala BNN Budi Waseso. Tujuannya agar para pencandu dapat mandiri dan bertahan hidup di alam bebas. "Pak Budi Waseso berharap mereka harus bisa survive," katanya. Meski ditempatkan di alam, kata Slamet, para pencandu itu tetap didampingi oleh konselor, dokter, dan psikolog.

arsip tempo : 171527588839.

. tempo : 171527588839.

JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah mengkaji konsep rehabilitasi berbasis alam bagi para pencandu narkotik. Konsep ini mengubah konsep lama yang selalu menempatkan pecandu di panti rehabilitasi. "Pecandu narkotik akan ditempatkan di alam bebas," kata juru bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi, kemarin.

Konsep rehabilitasi alam itu, kata Slamet, dicetuskan oleh Kepala BNN Budi Waseso. Tujuannya agar para pencandu dapat mandiri dan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 9 Mei 2024

  • 8 Mei 2024

  • 7 Mei 2024

  • 6 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan