TANGERANG SELATAN - Pertarungan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan kian sengit. Setelah Demokrat-Gerindra mencalonkan ekonom Ikhsan Modjo, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapuk Arsyid, Asisten I Kabupaten Tangerang. Arsyid merupakan lawan berat Airin Rachmi Diany dalam pemilihan lima tahun lalu.
Arsyid akan didampingi Intan Nurul Hikmah Iskandar, adik Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Ketua Golkar Tangerang-partai yang mengusung Airin dalam pemilihan tahun ini. Sedangkan Airin, Ketua Golkar Tangerang Selatan, disokong empat partai. Selain Golkar, ada Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Hanura, dan Partai Keadilan Sejahtera yang masuk gerbong pendukungnya.
Sekretaris PDI Perjuangan Tangerang Selatan Bambang Triyadi mengatakan Intan merupakan lawan sepadan untuk menghadang Airin kembali menduduki jabatannya untuk periode kedua. "Intan adalah representatif kami untuk melawan Airin," kata Bambang kemarin.
Bambang mengakui pengusungan Arsyid-Intan di luar kebiasaan partai berlambang banteng moncong putih itu. Kali ini PDI Perjuangan menyokong calon yang bukan kader partai mereka sendiri. Bambang optimistis kehadiran Intan bakal menekuk Airin.
Menurut dia, pengaruh Zaki di Tangerang Selatan masih kuat sehingga bisa menangguk suara untuk pasangan yang mereka sokong. Adapun Arsyid masih punya pengikut yang ia rawat selama lima tahun setelah kalah tipis dari suara Airin dan birokrat senior. "Kombinasi yang pas mendongkrak suara," kata Bambang.
Arsyid belum bersedia berkomentar panjang-lebar. "Nanti saja tunggu deklarasi," katanya. Menurut Arsyid, saat ini dia sedang melobi Partai Hanura untuk berkoalisi.
Ahmed Zaki Iskandar, yang dihubungi Tempo, mengaku terkejut atas munculnya pasangan calon Arsyid-Intan. "Tiba tiba saja, belum ngomong apa-apa PDIP sudah mengusung," katanya.
Zaki menolak pengusungan Intan terkait dengan konflik di tubuh Golkar. Sebab, Golkar sudah resmi mengusung Airin. "Ini karena PDI Perjuangan enggak punya kader dan mereka tidak mau mengusung Airin," katanya.
Direktur Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, mengatakan Arsyid, yang beberapa hari lalu kurang diperhitungkan, kini menjadi kuat setelah dipasangkan dengan Intan. Namun, kata dia, kekuatan dua pasangan kandidat lainnya tidak bisa dianggap enteng.
Airin dikabarkan menggandeng kembali wakilnya, Benyamin Davni. Airin, yang memiliki jaringan birokrasi dan kelas menengah ke bawah yang mengakar, akan melawan massa bawah Arsyid dan bertarung untuk merebut suara kelas menengah yang menjadi basis Ikhsan-Li Claudia dari Gerindra. "Ini akan menjadi pertarungan yang seru dan menarik," kata Ade Yunus.JONIANSYAH
Data Pemilih Depok Selisih 400 Ribu Suara
DEPOK - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Hendrik Tangke Allo mencak-mencak di hadapan Sekretaris Daerah Kota Depok Harry Prihanto, di Balai Kota Depok, kemarin.
Dia memprotes kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dinilai lamban dalam memverifikasi data jumlah penduduk untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada 9 Desember 2015. "Selisih data jumlah penduduk Depok sampai 400 ribu," kata Hendrik.
Selama ini terdapat dua versi data menjelang pemilihan kepala daerah di Depok. Jumlah penduduk yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri dari Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) sebanyak 1.633.095 jiwa dengan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sebanyak 1.203.134 jiwa.
Sedangkan berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, hingga akhir Desember 2014, jumlah penduduk Depok sebanyak 2.042.391 jiwa, dengan total penduduk yang telah berusia 17 tahun dan mempunyai hak pilih sebanyak 1.496.944 jiwa.
Hendrik akan memanggil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk menjelaskan masalah ini. "Data ini bisa menjadi masalah bila tidak disoroti," ucapnya. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Depok itu menilai selisih data ini bisa menimbulkan konflik.
Dalam pemilihan 9 Desember nanti, Partai Gerindra berkoalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera dengan mengusung pasangan Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna, sedangkan koalisi PDI Perjuangan dan Golkar mengusung Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi.IMAM HAMDI