maaf email atau password anda salah


Kilas

Serapan Anggaran Jakarta Baru 26 Persen

JAKARTA - Kepemimpinan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sudah berjalan lebih dari enam bulan. Namun serapan anggaran belanja masih rendah, yaitu baru mencapai 26 persen. "Nilainya sekitar Rp 12 triliun," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah, Endang Widjayanti, kemarin.

Menurut Endang, ada dua faktor utama yang menyebabkan penyerapan anggaran masih rendah, yaitu tertundanya pengesahan anggaran baru dan terbitnya aturan anyar mengenai pembebasan lahan. "Karena itu, banyak program yang sudah diplot tapi belum bisa dilaksanakan," kata dia. Untuk mengawasi penggunaan anggaran, BPKD akan memantau setiap awal bulan. SUTJI DECILYA

arsip tempo : 171414661751.

. tempo : 171414661751.

JAKARTA - Kepemimpinan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sudah berjalan lebih dari enam bulan. Namun serapan anggaran belanja masih rendah, yaitu baru mencapai 26 persen. "Nilainya sekitar Rp 12 triliun," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah, Endang Widjayanti, kemarin.

Menurut Endang, ada dua faktor utama yang menyebabkan penyerapan anggaran masih rendah, yaitu tertundanya pengesahan anggaran baru dan terbitnya aturan anyar mengenai pemb

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan