DEPOK – Dana kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) belum juga dibagikan di Depok. Penyebabnya, PT Pos Indonesia belum selesai membagikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai perantara distribusi dana tersebut kepada warga Depok.
"Sampai kemarin, baru 19 ribu KPS yang sampai ke masyarakat, maka itu BLSM belum dibagikan," kata Staf Administrasi Kantor Pos Unit Pelaksana Koperasi Depok, Devi Gustiadi kemarin.
Di Depok, ada 41.163 warga yang berhak menerima kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Menurut Devi, perusahaannya telah berusaha membagikan KPS sejak 21 Juni lalu.
Keterlambatan tersebut terjadi lantaran penyaluran kartu dari pusat berlangsung secara bertahap. Hingga saat ini, jumlah kartu yang sudah masuk ke PT Pos Cabang Depok sekitar 26 ribu. Karena itu, kata Devi, pihaknya juga belum dapat memastikan waktu pembagian BLSM. "Kepala Kantor PT Pos Cabang Depok masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok," ujarnya.
Pembagian KPS ini dilakukan dengan cara dikirim melalui pos ke rumah warga penerima dana BLSM. Ada tiga kategori pemilik KPS, antara lain kepala keluarga, pendamping kepala keluarga atau istri, dan anak yang tinggal serumah.
Di luar itu, petugas tidak akan memberikan KPS. "Kalau pindah alamat atau meninggal, KPS akan kami kembalikan kepada pemerintah," kata Manajer SDM dan Sarana PT Pos Indonesia Cabang Depok, Nur Komardi.
Belum dibagikannya dana kompensasi ini membuat warga Depok resah. Salah satunya Rosadi S., warga RT 1 RW 5 Ratu Jaya, Cipayung, Depok. Lantaran belum mendapat kiriman KPS, ia mendatangi kantor PT Pos Cabang Depok Unit Pancoran Mas seraya membawa surat Jamkesmas. "Tetangga saya sudah dapat," katanya.
Sementara itu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, penyaluran BLSM sudah berlangsung sejak kenaikan harga BBM pada 22 Juni lalu. "Kami sudah menyalurkan kepada 2.271 keluarga," kata Hariyanto, Kepala Cabang Kantor Pos Stasiun Tanjung Priok. Area cakupannya adalah Kelurahan Tanjung Priok dan Warakas.
Untuk bisa menerima BLSM, warga cukup membawa KPS beserta kartu tanda penduduk sesuai dengan nama yang tertera pada KPS. Kemudian kedua kartu itu ditunjukkan kepada petugas di loket kantor pos. Minah, 50, warga Warakas, mengaku pembagian berlangsung lancar dan tertib. "Ini lebih mudah dibanding BLT. Waktu itu saya berdesak-desakan," ujarnya.ILHAM TIRTA | MAYA NAWANGWULAN | NIEKE INDRIETTA