maaf email atau password anda salah


Kilas

Warga Waduk Pluit Menolak Dipindah

JAKARTA - Penghuni sisi utara bantaran Waduk Pluit, Kebon Tebu, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, menolak direlokasi ke rumah susun sewa di wilayah III Jakarta Timur, yakni Rusun Pinus Elok Pulogebang dan Rusun Komarudin Penggilingan. "Kami tidak mau keluar dari Muara Baru," kata Ketua RW 19 Kebon Tebu, Gustara, kemarin.

Menurut dia, hampir seluruh warga dari 75 keluarga telah membangun rumah di situ sejak 1970. Mereka juga meminta, sebelum membahas relokasi, Pemerintah Kota Jakarta Utara duduk bersama dengan warga untuk membicarakan penggusuran bangunan warga. "Kami ingin ganti rugi dihitung per meter luas bangunannya, bukan tanahnya," ujar dia.

arsip tempo : 171412978726.

. tempo : 171412978726.

JAKARTA - Penghuni sisi utara bantaran Waduk Pluit, Kebon Tebu, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, menolak direlokasi ke rumah susun sewa di wilayah III Jakarta Timur, yakni Rusun Pinus Elok Pulogebang dan Rusun Komarudin Penggilingan. "Kami tidak mau keluar dari Muara Baru," kata Ketua RW 19 Kebon Tebu, Gustara, kemarin.

Menurut dia, hampir seluruh warga dari 75 keluarga telah membangun rumah di situ sejak 1970. Mereka juga meminta, sebelum memba

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan