maaf email atau password anda salah


Menjelang Pra-PON, Pelatih Protes Keputusan IPSI

MAKASSAR - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan menghadapi masalah menjelang babak kualifikasi PON di Gorontalo pada 24-30 November mendatang. Musababnya, saat ini para atlet baru menjalani seleksi untuk membentuk tim pra-PON. "Ini sangat terlambat. Yang bikin saya heran, kok, atlet Sulsel Maju II juga diseleksi. Kalau cedera bagaimana?" kata pelatih pencak silat Sulawesi Selatan, Muhammad Arham, kemarin.

Arham menegaskan, seharusnya atlet Sulsel Maju II tidak perlu menjalani seleksi karena masuk dalam program tersebut berdasarkan prestasi mereka di berbagai kejuaraan. Dia mengatakan hasil rapat pengurus IPSI itu bertentangan dengan syarat masuk program Sulsel Maju II. "Saya saja sebagai ketua lembaga pelatih tidak pernah dilibatkan," ucapnya.

Padahal, dia sudah lama menggodok atlet Sulsel Maju II lewat pembinaan jangka panjang dan latihan keras agar mereka tidak ikut seleksi sesuai dengan arahan KONI Sulawesi Selatan. "Tapi, di IPSI, atlet yang berprestasi tidak dihargai," ujar Arham.

Menurut Arham, pada babak kualifikasi PON nanti, Sulawesi Selatan bakal memboyong 28 pesilat. Mereka sedang menjalani seleksi di Gedung Olahraga Universitas Negeri Makassar di Banta-Bantaeng.

Menanggapi protes ini, Ketua IPSI Sulawesi Selatan Syamsu Rizal mengatakan pihaknya memprioritaskan atlet Sulsel Maju II untuk mengikuti babak kualifikasi PON. Tapi, kata dia, tetap ada seleksi yang mempertemukan juara kejuaraan daerah dengan juara Pekan Olahraga Daerah agar tercipta kebersamaan.

"Kami hanya ingin menguatkan mental pesilat. Jadi, dipertemukan semua atlet yang juara," kata pria yang akrab disapa Deng Ical itu. Menurut dia, seleksi itu bertujuan menyerap suasana kompetisi sekaligus memberikan ajang latih tanding bagi atlet.

Adapun Ketua KONI Sulawesi Selatan, Andi Darussalam Tabusalla, mengatakan yang harus diprioritaskan masuk tim definitif PON adalah atlet Sulsel Maju II. Sebab, atlet yang masuk program tersebut adalah pemenang sejumlah kejuaraan, seperti Pekan Olahraga Daerah serta kejuaraan tingkat nasional.

Dia mengatakan yang dibawa ke PON adalah atlet yang mampu mempersembahkan medali. "Buat apa diikutkan ke PON kalau tidak bisa meraih medali?" tutur Andi. DIDIT HARIYADI

arsip tempo : 171419091830.

. tempo : 171419091830.

MAKASSAR - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan menghadapi masalah menjelang babak kualifikasi PON di Gorontalo pada 24-30 November mendatang. Musababnya, saat ini para atlet baru menjalani seleksi untuk membentuk tim pra-PON. "Ini sangat terlambat. Yang bikin saya heran, kok, atlet Sulsel Maju II juga diseleksi. Kalau cedera bagaimana?" kata pelatih pencak silat Sulawesi Selatan, Muhammad Arham, kemarin.

Arham menegaskan, seharus

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan