Budaya Berdemokrasi dan Peradaban Prosedural
Di media massa dan di media sosial, akhir-akhir ini "wacana demokrasi" terbaca mirip citra "kawin-mawin". Citra tentang siapa yang berpasangan dengan siapa, tentang partai apa yang berkoalisi dengan partai apa untuk mengusung pasangan siapa.
Alwy Rachman
Pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin
Di media massa dan di media sosial, akhir-akhir ini "wacana demokrasi" terbaca mirip citra "kawin-mawin". Citra tentang siapa yang berpasangan dengan siapa, tentang partai apa yang berkoalisi dengan partai apa untuk mengusung pasangan siapa.
Lagak gonta-ganti pasangan tak menjadi soal, pindah-pindah partai pun bukan masalah. Yang dicari dan dibangun adalah citra "petarung", meski
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini