Menguasai Diri dengan Senapan
Andi Muhammad Fajrin berdiri sejajar dengan sembilan orang lainnya. Ia berada di sisi paling kanan. Setelah mendapat aba-aba dari pengeras suara, Piko-sapaan akrab Fajrin-mengangkat senapan angin dari meja di hadapannya. Tak butuh waktu lama, peluru melesat dari moncong senjata. "Dhuar!!!" Satu per satu target di depannya berjatuhan. Dari dua puluh kali tembakan, hanya dua peluru gagal mengenai sasaran.
Senyum Piko mengembang saat tim juri member
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini