Bentuk Pengabdian
Rachmat Latief tidak banyak berpikir ketika mendapat tawaran membela skuad Juku Eja-julukan PSM-dalam kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Memperkuat PSM selalu menjadi impian dan kebanggaan. Keputusannya itu tidak hanya demi melanjutkan karier profesionalnya dalam dunia sepak bola. Lebih dari itu, ia ingin berbuat yang terbaik sebagai bentuk pengabdian selaku putra daerah.
Karena itu, pria kelahiran Makassar 27 November 1988 ini bakal berjuang habis-habisan membela PSM. Saking cintanya kepada klub berjulukan Pasukan Ramang itu, Rachmat berniat menghabiskan sisa kariernya di PSM. "Kalau bisa membawa tim ini juara," ucap Rachmat kemarin. Ia sangat ingin melihat klub yang menjadi ikon daerah itu kembali berprestasi.
Rachmat Latief tidak banyak berpikir ketika mendapat tawaran membela skuad Juku Eja-julukan PSM-dalam kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Memperkuat PSM selalu menjadi impian dan kebanggaan. Keputusannya itu tidak hanya demi melanjutkan karier profesionalnya dalam dunia sepak bola. Lebih dari itu, ia ingin berbuat yang terbaik sebagai bentuk pengabdian selaku putra daerah.
Karena itu, pria kelahiran Makassar 27 November 1988 ini bakal be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini