maaf email atau password anda salah


Laku Seorang Sastrawan

Erni Aladjai
Penulis bergiat di Dapur Seni Salanggar

Peristiwa akhir tahun lalu adalah kekecewaan mendalam kepada pengarang, sastrawan, dan penulis. Menyebarnya kasus seorang penyair membuat banyak orang mengutuk profesi sastrawan. Orang-orang (pembaca) telanjur kuat percaya bahwa sastrawan dan tulisan yang dihasilkannya adalah satu. Melebur dan susah dipisahkan. Seseorang tentu tak akan menulis begitu, jika lakunya tak begitu juga.

Persangkaan massal ini: jika pengarang, penyair, dan penulis membela hak asasi manusia, menentang neoliberalisme, menulis hal-hal yang religius, maka lakunya adalah ia bukan penjahat kemanusiaan, ia seorang berbudi pekerti yang bersahaja.

arsip tempo : 173053940119.

. tempo : 173053940119.

Erni Aladjai
Penulis bergiat di Dapur Seni Salanggar

Peristiwa akhir tahun lalu adalah kekecewaan mendalam kepada pengarang, sastrawan, dan penulis. Menyebarnya kasus seorang penyair membuat banyak orang mengutuk profesi sastrawan. Orang-orang (pembaca) telanjur kuat percaya bahwa sastrawan dan tulisan yang dihasilkannya adalah satu. Melebur dan susah dipisahkan. Seseorang tentu tak akan menulis begitu, jika lakunya tak begitu juga.

Persangkaan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 2 November 2024

  • 1 November 2024

  • 31 Oktober 2024

  • 30 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan