Sebuah Pantai yang Menciptakan Kecemasan
Nurhady Sirimorok,
Bekerja di Komunitas Ininnawa dan peneliti.
Melintasinya pada siang kemarau sekalipun, Anda akan teringat kata teduh dan hening. Jalan itu beralas bebatuan gunung, diapit rimbunan pohon, hanya disela rumah di beberapa titik. Di ujungnya, Anda akan menjumpai pantai, dua ratus atau tiga ratus meter lebarnya. Pasirnya menyala menyambut matahari terbit, ombaknya membentur pantai, gesekan dedaunan tertiup angin. Sesekali dari kejauhan terdengar suara ibu memanggil anaknya dari satu-dua rumah di sudut pantai. Selebihnya adalah keheningan.
Nurhady Sirimorok,
Bekerja di Komunitas Ininnawa dan peneliti.
Melintasinya pada siang kemarau sekalipun, Anda akan teringat kata teduh dan hening. Jalan itu beralas bebatuan gunung, diapit rimbunan pohon, hanya disela rumah di beberapa titik. Di ujungnya, Anda akan menjumpai pantai, dua ratus atau tiga ratus meter lebarnya. Pasirnya menyala menyambut matahari terbit, ombaknya membentur pantai, gesekan dedaunan tertiup angin. Sesekali dari kejauh
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini