maaf email atau password anda salah


PNS yang Diduga Tak Netral Diperiksa Kamis

MAKASSAR -- Panitia Pengawas Pemilihan Umum Makassar, Kamis pekan ini, akan memeriksa dua pegawai negeri yang diduga tidak netral menjelang pemilihan Wali Kota Makassar. "Kami sudah layangkan surat pemanggilan. Mereka adalah Camat Manggala dan Lurah Sinrijala," kata Ketua Panitia Pengawas, Amir Ilyas, kepada Tempo, kemarin.

Menurut Amir, pemeriksaan itu dilakukan lantaran ada indikasi yang bersangkutan tidak netral dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai pegawai negeri. Camat Manggala Ansar Umar, misalnya, terlihat hadir saat pasangan calon Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan (Danny) Pomanto-Syamsu Rizal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.

arsip tempo : 171413053191.

. tempo : 171413053191.

MAKASSAR -- Panitia Pengawas Pemilihan Umum Makassar, Kamis pekan ini, akan memeriksa dua pegawai negeri yang diduga tidak netral menjelang pemilihan Wali Kota Makassar. "Kami sudah layangkan surat pemanggilan. Mereka adalah Camat Manggala dan Lurah Sinrijala," kata Ketua Panitia Pengawas, Amir Ilyas, kepada Tempo, kemarin.

Menurut Amir, pemeriksaan itu dilakukan lantaran ada indikasi yang bersangkutan tidak netral dalam menjalankan fungsi dan tu

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan