Tujuh Seni, Satu Pentas
"Daengku… Daengku… Daengku…," teriak I Sarampa. Perempuan itu tengah menangisi kepergian I Toro, suaminya, yang bertempur melawan tentara kolonial serta zamindar (tuan tanah) di tanah Bugis. I Toro tak berperang sendiri. Ia ditemani pasukannya yang telah bersumpah rela mati untuk Nusantara.
I Sarampa meratap dengan iringan suara suling dan kecapi. Sedangkan perseteruan antara pedang, tombak, dan bedil diramaikan oleh rinci, gendang khas Maka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini