maaf email atau password anda salah


Harga Gabah Terus Turun, Petani Mengeluh

MAROS -- Saat musim panen tiba, petani diresahkan oleh penurunan harga gabah yang terjadi terus-menerus. Seperti dikemukakan oleh Maudu, petani dari Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Maros. Menurut dia, petani menyayangkan turunnya harga gabah saat ini, dari Rp 3.500 menjadi Rp 3.100 per kilogram, pada pembelian di tingkat petani.

Bukan hanya gabah, harga beras pun demikian, yakni dari harga Rp 6.200 menjadi Rp 5.800 per kilogram. "Sepertinya kebijakan pemerintah tidak berpihak ke petani. Karena setiap musim panen, harga gabah terus mengalami penurunan," kata Maudu kemarin. Menurut dia, setiap pekan, rata-rata penurunan harga jual gabah mencapai Rp 100 per kilogram.

arsip tempo : 171521802474.

. tempo : 171521802474.

MAROS -- Saat musim panen tiba, petani diresahkan oleh penurunan harga gabah yang terjadi terus-menerus. Seperti dikemukakan oleh Maudu, petani dari Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Maros. Menurut dia, petani menyayangkan turunnya harga gabah saat ini, dari Rp 3.500 menjadi Rp 3.100 per kilogram, pada pembelian di tingkat petani.

Bukan hanya gabah, harga beras pun demikian, yakni dari harga Rp 6.200 menjadi Rp 5.800 per kilogram. "Sepertinya ke

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 9 Mei 2024

  • 8 Mei 2024

  • 7 Mei 2024

  • 6 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan