SAKSI KEKEJAMAN WESTERLING
Mata-mata Berkeliaran Cari Korban
Pasukan Raymond Westerling sangat mengandalkan mata-mata untuk memburu pejuang Indonesia dalam perang kemerdekaan 1946-1947 di Sulawesi Selatan. Warga setempat yang direkrut itulah yang menunjukkan siapa saja yang ikut berjuang. Tapi tidak jarang mereka asal tunjuk, sehingga banyak warga biasa menjadi korban.
"Mata-mata itu yang menunjuk siapa yang akan ditembak," kata La Pangga, 80 tahun, salah seorang saksi hidup kekejaman pasukan Westerling di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini