PEMULUNG BERSOLEK
Bau sampah yang menyengat tak pernah membuat mereka kehilangan semangat. Saat matahari muncul di ufuk timur, mereka ikut bergegas. Seluruh tubuhnya tertutup rapat, dari sarung tangan, topi, hingga sepatu bot. Keranjang bambu itu disandang di bahunya. Bedak dingin dilarutkan, lalu disapukan ke wajah mereka untuk menepis sengatan mentari. Mereka, perempuan-perempuan dan anak-anaknya, siap memulai harinya, memunguti sampah plastik warga kota.
Setelah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini