Babak-Belur Dalih Menolak Kekuatan Dinasti
Pemuda itu duduk bersila di ranjang. Matanya tampak merah, bengkak, dan selalu berair. Berulang kali tangannya mengelap luka bekas hantaman batu dalam kerusuhan di Kota Makale, Tana Toraja, Rabu malam lalu.
"Ini risiko perjuangan. Kami butuh figur pemimpin yang tidak lahir karena kekuatan dinasti," ujar Bara kepada Tempo, yang menemui di Rumah Sakit Fatima, Tana Toraja, kemarin.
Pria 23 tahun ini sama sekali tidak menyesal membela calon bupati piliha
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini