Filosofi Sup Kompyang Raka
Sebentar lagi sore. Perempuan itu terus menari. Meski usianya tak lagi muda, ia begitu bersemangat. Ia menggerakkan tubuh dan jari-jarinya. Kadang tubuhnya miring ke kanan, kadang ke kiri. Gerakannya senada dengan penari lain, yang sebagian besar anak-anak dan remaja.
Pelataran Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki pada Jumat lalu itu memang ramai. Perangkat gamelan berbaris seperti hendak menyajikan sebuah konser musik tradisional. Para pemai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini