Dunia Tak Terbatas Penyandang Disabilitas
Sewaktu kecil sampai remaja, Muhammad Rubby Emir Fahreza sering merasa risih ketika teman-temannya main ke rumah. Dia malu karena adiknya merupakan penyandang keterbelakangan mental. "Kalau ada teman, saya selalu menyuruh adik saya sembunyi di belakang rumah," kata pria yang kini berusia 35 tahun itu.
Beranjak dewasa, sikap Rubby justru berbalik. Dia menjadi sangat peduli kepada penyandang disabilitas. "Dulu saya diskriminatif karena ketidaktahuan.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini